DASI dan CENDOL
Sebentar lagi kita akan
menyaksikan berarus-ratus, mungkin ribuan orang se Indonesia akan menggunakan DASI (+ Jas) dalam balutan busana resmi,
pelantikan para legislator (DPR D I,II, RI) juga DPD.
DASI….memang dianggap atau
identik dengan kemapanan juga kekuasaan. Istilah kaum berdasi sering disebutkan
untuk mereka yang mewakili kelompok masyarakat berpenghasilan menengah ke atas,
atau kalangan masyarakat terdidik. Tidak sedikit orang yang hanya ingin disebut
posisinya mapan lantas memantas-mantasi diri dengan mengenakan
dasi.
Dan, untungnya saya tidak ada pada posisi itu, hanya seorang pedagang yang
jualan di lapak. Walaupun tidak ada larangan sama sekali bahwa seseorang tidak
boleh memakai dasi, lucu saja kalau tiba-tiba dengan begitu gagah berdasi, kemudian saya berteriak-teriak di pinggir pasar “cendol…cendol" wkwkwkwkwkw ...."ngga’ pas banget ah…!"
Jadi, melalui kesempatan
ini…kepada wakil rakyat yang sebentar lagi berdasi & bersafari, atas
nama rakyat melata, saya memohon dua hal saja, yaitu:
1). bekerja dengan baik, orientasi ke rakyat dan tentu saja tidak saling
mengintimiDASI, dan…
mengintimiDASI, dan…
2). jangan terlalu mudah
memberikan rekomenDASI
SUKSMA !!!
(Dalam Jemari Menari....Dps, 16/4-2014)
Komentar
Posting Komentar