MEMANG LIDAH TAK BERTULANG
Salah satu indra dari 5 indra yang kita miliki adalah indra ‘pengecap’ atau indra ‘perasa’. Indra ini posisinya di dalam rongga mulut pada organ tubuh yang disebut lidah. Kata ‘Bu Guru’ saya dulu ketika sekolah di SD menerangkan bahwa lidah berfungsi untuk mengecap atau merasakan manis, pahit, asin, kecut, pedas pada makanan dan minuman yang masuk ke mulut.
Setiap orang, tepatnya setiap lidah orang, memiliki kepekaan berbeda antara yang satu dengan lainnya. Seseorang membuat satu gelas teh dengan satu sendok gula, sudah cukup merasakan manis, sementara yang lainnya dengan 2 sendok gula pun belum dianggap manis.
Tidak semua orang suka rasa manis, tuntutan lidah setiap orang memang beda. Rasa kopi itu pahit, tapi banyak pula yang suka minum kopi pahit (tanpa gula), dan sebagian besar lainnya suka minum kopi manis. Demikian juga ketika kita makan nasi goreng atau soto bersama-sama teman atau keluarga, ada yang menambahkan kecap manis, ada pula yang menambahkan kecap asin, bahkan ada yang menambahkan rasa kecut dengan mengambil dan mengguyurnya dengan cuka (acar) dan atau menaburkan potongan cabe untuk menambah sensasi pedas.
Kesimpulannya adalah, tuntutan dari lidah ‘yang tidak bertulang’ dari setiap pemiliknya ini adalah bukan lagi tentang manis, pahit, asin, kecut, pedas, ‘semriwing’, gurih ‘nyangluh’ dan sebagainya, tetapi perpaduan dari semuanya sehingga menjadi ENAK !!!
- Gula adalah pemanis,
- Garam adalah pengasin,
- Kemiri, bawang goreng, ‘nyuh metunu’ adalah penggurih
- Daunt Mint adalah 'penyemriwing'
- Cuka, asam adalah 'pengecut', ups….
Ngemneg-ngemeng tentang pengecut, kok kata ini saja yang punya konotasi beda ya ? Konotasi yang kurang baik, kurang enak didengar ! Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata pengecut adalah penakut. Contoh: Ia menuduh aku pengecut dan tidak berani menghadapi kenyataan. Arti lainnya dari pengecut adalah munafik.
Di era sekarang, diantara profesi para ‘pemanis’, ‘pengasin’, ‘pemahit’, ‘penggurih’, maka si ‘pengecut’ lah paling menonjol. Apalagi di dunia ‘persosmedan’, banyak yang bersembunyi dibalik akun palsu, tidak berani ‘buka topeng’, lalu menyerang, berambisi untuk menjatuhkan, membunuh karakter teman atau saudara yang telah diposisikan sebagai musuh dengan hasutan yang terlahir dari darah kebencian yang membuih-buih. Ah… dasar PENGECUT !!!
=======================================================================
Ring batan punyan PohSukra Kliwon Pujut, 080722
Komentar
Posting Komentar