Lamunan Pemancing & Harapan Baru, "Semoga Menjadi Lebih Baik !!!"

Kebetulan nemu foto ini lagi dalam file lama. Saat ngisi waktu sedikit, diantara waktu yang begitu banyak terbuang saat liburan dua pendekar saya, Gungde Putra & Gungde Bagus. Dan, kini ketemu lagi suasana liburan akhir tahun itu.
Bekas galian C di Desa Gunaksa, itulah tempatnya. Tidak begitu jauh dari kampung saya di Gianyar, tidak lebih 10 menit via jalan By Pass  Prof. DR. IB Mantra, sampailah di tempat ini.
Bekas penambangan pasir, anugerah letusan Gunung Agung, tahun 1963, telah mengubur ratusan hektar sawah di daerah ini. Dan, masyarakat pemilik tanah telah memanfaatkan rezeki, dengan menjual pasirnya. Mungkin telah beribu-ribu rumah, ruko, hotel dan bangunan lain berdiri dengan bahan pasir dari Gunaksa ini.
"Ada gula ada semut", pepatah ini cocok untuk zona ini, setiap hari ratusan truk singgah dan mengangkut pasir-pasir Gunaksa, meninggalkan lobang-lobang besar. Lobang-lobang terisi air hujan dan luapan air Tukar Unda, kemudian 'menyulapnya' menjadi danau-danau kecil. Sebenarnya cukup eksotik juga. Di danau danau kecil inilah para 'pemancingmania' mencoba menjajal 'kesaktian' memancingnya.
"Ada gula ada semut", daerah ini menjadi rebutan dari berbagai kepentingan. Oknum pejabat dan birokrat 'bermain'. Meninggalkan kepedihan buat keluarga yang ditinggalkan, karena sesungguhnya mereka kini sudah masuk 'LAPAS'
Menurut 'ilmu raba-raba' saya, kata 'gunaksa' berasal dari kata 'guna' dan 'aksa'. Guna berarti 'ilmu', 'pengetahuan'. Aksa (=aksi) artinya 'melihat', 'memandang'. Jadi, mari kita liat saja kebijakan yang terwujud di 'tanah berkah' yang telah berubah jadi 'tanah neraka' ini ?
SELAMAT TAHUN BARU 2016... Semoga menjadi lebih baik !!!

Komentar

Postingan Populer