"SERONG GADING & KI BARU ALIS" Tabuh Kreasi & Garapan Fragmen Tari Parade Gong Kebyar Dewasa Duta Seni Kabupaten Gianyar dalam Pesta Kesenian Bali XXXVI Th. 2014



‘Soep zonder zout’ ...bagaikan sayur tanpa garam, begitu kira-kira analogi orang Belanda melihat sesuatu yang kurang ‘klop’ atas sebuah peristiwa. Ungkapan ini pas juga bila kita berandai-andai, bagaimana ya seandainya dalam salah satu hajatan ‘tahunan’, Pesta Kesenian Bali (PKB), kalau parade gong kebyar ditiadakan? Wah..... pasti tidak ‘OK’ bangets ya...?!  PKB akan menjadi ‘kering’, dan ungkapan di atas lebih pas menjadi ‘bagaikan sup tanpa kuah’ wkwkwkwkw.... 

Beberapa kali datang dan menyaksikan  pementasan seni di ajang PKB, bahwa parade gong kebyar, terutama gong kebyar dewasa selalu jadi pusat perhatian, selalu jadi ‘serbuan’ penonton. Panggung terbuka Ardha Candra yang hanya mampu menampung sekitar 7.000 penonton selalu sesak, sebagian tidak kebagian tempat, rela berada diluar, hanya bisa mendengarkan dengan raut wajah ‘masem’. Ardha Candra setiap saat bergemuruh oleh sorakan penonton. Kadang lucu, saling ejek antar supporter. Apalagi yang sedang berhadapan adalah Gong Kebyar Dewasa wakil-wakil dari ‘Kabupaten Seni’, misalnya Gong Kebyar Kabupaten Gianyar berhadapan dengan Kodya Denpasar, atau kabupaten Badung. Wah.....sudah tidak bisa dibayangkan hebohnya.

Dari beberapa informasi, kabarnya sih kalau gambelan gong kebyar sebagai seni musik tradisional Bali dalam sejarahnya diperkirakan muncul di Singaraja pada tahun 1915. Ada juga informasi lain yang menyebutkan bahwa Gong Kebyar muncul pertama kali di desa Bungkulan (Buleleng). Perkembangan Gong Kebyar mencapai salah satu puncaknya pada tahun 1925 dengan datangnya seorang penari Jauk yang bernama I Ketut Mario dari Tabanan yang menciptakan sebuah tari Kebyar Duduk atau Kebyar Trompong.

Dinamakan gong kebyar, karena saat ditabuh untuk pertama kalinya menyebabkan terjadinya kekagetan yang luar biasa, tercengang,  ‘makesyab’. Bentuk kebyar merupakan salah satu bagian dari satu kesatuan gending yang letaknya bisa di depan, di tengah atau di bagian akhir. Jenis tabuhan kebyar ini sering digunakan pada iringan tarian maupun tabuh petegak (instrumental), >>>: demikian dari beberapa sumber.

Baiklah,….saya tidak berkompeten untuk menguraikan bagaimana sebenarnya ‘ilmu’ gong kebyar ini. Karena memang tidak ngerti he..he… tetapi sebagai sebuah hasil karya seni, mari kita apresiasi sama-sama.

Serong Gading & Ki Baru Alis
Itulah judul tabuh kreasi dan garapan fragmen tari yang akan ditampilkan oleh Gong Kebyar Kabupaten Gianyar, yang kali ini diwakili oleh Sanggar Genta Manik Serongga. dalam Parade Gong Kebyar Pesta Kesenian Bali 2014 bertempat di panggung terbuka Ardha Candra, pada hari Senin, 23 Juni 2014, mulai pukul 20.00 Wita.

Dari jadwal PKB yang saya intip di http://www.disbud.baliprov.go.id/id/Ralat-Jadwal-Pesta-Kesenian-Bali-2014, bahwa saat parade nanti duta seni kabupaten gianyar akan ‘ditantang’ oleh duta seni dari Kabupaten Badung, dan Badung akan diwakili oleh Sekaa Gong Kebyar Sapta Kinara Lika, Desa Sibang Kaja, Kecamatan Abian Semal.

Ah….sudah tidak sabar lagi untuk segera ‘nongton’ Parade Gong Kebyar dalam PKB XXXVI kali ini, SERUUUUUUUUUUUUUU…pastinya. Yukssssssssssssss…mari !!!




Komentar

Postingan Populer